Sebuah kisah ispiratif ini datang dari Cologne, Rhine, Jerman, ada seorang tukang cetak, Thomas van Imbroek, seorang pria yang takut akan Allah yang ditahan karena kebenaran Injil pada tahun 1557. Ketika ia ditahan di sebuah menara, ia diinterogasi mengenai pendapatnya berkaitan dengan baptisan dan pernikahan. Ia menjawab keberatan-keberatan terhadap doktrinnya dengan begitu cakap dengan Kitab Suci sehingga mereka menghentikan interogasi tersebut dan memindahkan dia ke menara lainnya.
Sementara ia ditahan karena masalah ini, istrinya, seorang wanita yang saleh, menulis sebuah surat kepada dia, menguatkan dia agar ia mengemukakan pendapatnya dengan sikap yang saleh dan berdiri teguh dalam kebenaran. Ia dengan sepenuh hati berterimakasih kepadanya atas penghiburan dan penguatannya dan menunjukkan dengan banyak ayat Kitab Suci bahwa orang benar selalu menderita. Ia yakin bahwa hati nuraninya tidak dipersalahkan di hadapan Allah karena meninggalkan istri, anak, dan hal-hal duniawi lainnya untuk mengikuti Kristus, sambil bersukacita bahwa Allah telah menganggapnya layak untuk menderita demi nama-Nya.
Dua imam berdebat dengan dia mengenai baptisan bayi. Mereka tidak saling setuju; pihak yang satu berpandangan bahwa bayi yang meninggal tanpa dibaptis akan terhilang, dan pihak yang lainnya percaya mereka akan diselamatkan. Mereka mendesak dia dengan berkobar-kobar untuk bertobat dan bertanya mengapa ia tidak membaptiskan anak-anaknya. Ia menjawab, “Alkitab tidak mengajarkan apa pun tentang baptisan bayi; dan mereka yang mau dibaptis menurut Firman Allah harus terlebih dahulu menjadi orang percaya.”
Para imam menyatakan dia adalah seorang bidat dan membawa dia ke rak penyiksaan, tempat ia ditanyai dengan teliti tetapi tidak disiksa, walaupun algojo telah menyiapkan segalanya, karena para hakim tidak saling setuju satu dengan yang lain. Peristiwa ini terjadi tiga kali berturut-turut. Setelah ini ia dibawa ke rumah seorang bangsawan (seorang bangsawan dengan otoritas yang lebih tinggi). Bangsawan itu sedianya sudah mau membebaskan Thomas kalau bukan karena ia takut pada pengumuman yang dibuat Kaisar dan ketidaksenangan para uskup. Thomas, dengan berani dan tenang, telah siap untuk menyerahkan nyawanya demi nama Kristus dan untuk tetap berdiri dalam kebenaran dan dalam kasih Allah sehingga baik api, air, pedang, atau apa pun juga tidak akan dapat mengubahnya dari keyakinannya.
Dibawa ke rumah bangsawan itu lagi, bawahan-bawahan bangsawan itu berjuang untuk mengajar dia dengan tujuan membujuk dia untuk menyangkal. Untuk membuat seseorang menyangkal adalah pencapaian yang lebih tinggi bagi para penentang kebenaran Allah daripada memartirkan salah satu orang-orang kudusNya. Inilah mengapa banyak waktu dan siksaan diberikan untuk membujuk seseorang untuk menyangkal Tuhannya, daripada langsung mematikannya. Akan selalu ada orang-orang yang di dalam dirinya terdapat roh yang sadis dan yang siap menggunakan alat-alat siksaan yang kejam kepada
mereka yang tulus dan murni. Orang-orang Kristen sejati selalu mewakili apa yang dibenci oleh kekuatan iblis yang jahat dan menyebabkan kelakuan mereka menjadi sangat kasar dan kejam.
mereka yang tulus dan murni. Orang-orang Kristen sejati selalu mewakili apa yang dibenci oleh kekuatan iblis yang jahat dan menyebabkan kelakuan mereka menjadi sangat kasar dan kejam.
Akhirnya, Thomas dibawa di hadapan pengadilan tinggi, tempat ia dijatuhi hukuman mati di hadapan bangsawan itu, yang, untuk pertama kalinya, menjatuhkan hukuman dan mencelupkan tongkat otoritasnya dalam darah orang Kristen dengan memenggal Thomas van Imbroek pada tanggal 5 Maret 1558.
Ia adalah seorang saksi Kristus yang setia dan memateraikan kesaksiannya dengan darahnya di usia yang muda, 25 tahun. Surat-surat yang ia kirim dari penjara kepada istri dan saudarasaudara seimannya, bersama dengan hal-hal lainnya, berisikan pengakuan imannya dan kepercayaannya tentang baptisan. Sebuah buku kecil diterbitkan dari tulisan-tulisan ini.
Kisah ini kami kutip sepenuhnya dari buku yang berjudul “Tiap-Tiap Hari Menelusuri Sejarah Baptis” jika anda berminat untuk memperoleh bukunya anda bisa menghubungi kami.
Tuhan Yesus Memberkati
loading...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar